yllix publiser

Monetize your website traffic with yX Media

Review Buku Antropologi Prof. Dr.Koentjaraningrat - _ - MAG



BAB 1
Asas-asas dan Ruang Lingkup Antropologi
A.  Fase-fase perkembangan Ilmu Antropolgi
1.    Fase Pertama (Sebelum 1800)
Kedatangan bangsa eropa barat ke benua afrika, asia dan amerika selama 4 abad (sejak akhir abad ke-15 sampai permulaan abad ke-16) membawa pengaruh bagi berbagai suku bangsa ketiga benua tersebut. Bersamaan dengan itu mulai terkumpul tulisan tangan tangan para musafir, pelaut, pendeta penyiar agama nasrani, penerjemah kitab injil, dan pegawai pemerintah jajahan dalam bentuk kisah perjalanan, laporan dan sebagainya.
2.    Fase Kedua (Kira-kira Pertengahan Abad ke-19)
Mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk mendapatkan suatu pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah
3.    Fase Ketiga (Permulaan Abad ke-20)
Mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar eropa guna kepentingan pemerintah kolonial dan guna mendapatkan suatu pengertian tentang masyarakat masa kini yang kompleks.
4.    Fase Keempat (Sesudah Kira-kira 1930)
Mau tujuannya, ilmu antropologi yang baru dalam tahap perkembangan yang bisa dibagi dua ini, yaitu tujuan akademisi dan tujuan praktisinya. Tujuan akademikisinya adalah mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada umumnya dengan konsep keragaman bentuk fisiknya, masyarakat, dan kebudayaan. Karena di dalam praktisnya ilmu antropologi biasanya digunakan manusia dalam keragaman masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa itu.
B.  Antropologi Masa Kini
1.    Perbedaan-perbedaan di Berbagai Pusat Ilmiah
Perbedaan-perbedaan di berbagai pusat ilmiah
Secara kasar aliran-aliran dalam antropologi dapat digolongkan berdasarkan atas berbagai universitas di beberapa Negara tempat ilmu antropologi berkembang yaitu di amerika serikat, ingris, eropa tengah, eropa utara, uni soviet, dan negara-negara yang sedang berkembang.
Di Amerika Serikat adalah tempat ilmu antropologi dalam fasenya yang sudah berkembang luas-luasnya.
Di Inggris dan Negara-negara yang ada dibawah pengaruhnya seperti Australia, ilmu antropologi dalam fase perkembangan yang ketiga masih dilakukan, gan dengan dinding daerah-daerah jajahan inggris, maka sifat dari ilmu antropologi tentu juga berubah. Para sarjana antropologi bangsa Australia mengenalkan suku-suku bangsa asli di papua nugini dan kepulauan Melanesia untuk keperluan pemerintah-pemerintah jajahannya ada (sekarang bekas jajahan).
Di Uni Soviet, ilmu antropologi berdasarkan konsep Karl Marx dan Friedrich Engels mengenai tingkat-tingkat masyarakat. Ilmu itu hanya bisa sebagian dari ilmu sejarah, yaitu bagian yang bersambung pada asal mula, evolusi, dan penyebaraan kebudayaan bangsa-bangsa di seluruh muka bumi.
2.    Perbedaan-perbedaan Istilah
Etnografi : pelukisan tentang bangsa-bangsa. Istilah ini umum digunakan di Eropa Barat. Etnologi: ilmu bangsa-bangsa. Amerka dan Inggris yang masih menggunakan istilah ini untuk memanggil suatu bagian antropologi yang khusus. Volkerkunde: ilmu bangsa-bangsa. Istlah ini masih digunakan di Eropa Tengah sampai saat ini. Kulturkunde: ilmu kebudayaa n. Antropologi:ilmu tentang manusia Istilah yang sangat tua Dahulu istilah ini digunakan dalam arti lain yaitu lmu tentang ciri-ciri tubuh manusia dan pernah juga diartikan sebagai ilmu anatomi. Dalam fase ketiga sejarah perkembangan antropologi, istilah ini pertama dipakai di Inggris dan Amerika. Di Eropa Barat dan Tengah istilah antropologi dalam arti khusus, yaitu ilmu tentang ras-ras manusia dari ciri-ciri fisiknya.
C.   Ilmu-ilmu Bagian dari Antropologi
1.    Lima Ilmu Bagian dari Antropologi
1) Paleo-antropologi adalah ilmu bagian yang merupakan asal usul atau usul manusia dengan mempergunakan sisa-ssa tubuh yang telah membatu (fosil-fosil manusia) tersimpan dalam lapisan-lapisan bumi yang harus diperoleh oleh para peneliti dengan berbagai metode penggalian.
2) Antropologi fisik dalam arti khusus adalah bagian dari ilmu antropologi yang mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah manusia.
Bahan penelitiannya adalah ciri-ciri tubuh, baik yang lahir (fenotipe) maupun yang dalam (genotipe).
3) Etnolinguistik adalah suatu ilmu bagian yang asal mulanya berhubungan erat dengan ilmu antropolog. Bahan penelitiannya daftar kata-kata, pelukisan tentang ciri dan tata bahasa dan beratus-ratus bahasa suku bangsa.
4) Prehistori, pengertian sejarah perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia mengenal huruf.
5) Etnologi adalah ilmu bagian yang mencoba mencapai pengertian tentang asas-asas manusia, dengan bahasa-bahasa yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia dari segala kemungkinan suku bangsa yang tersebar di muka bumi pada masa sekarang ini.
2.    Spesialisasi Antropologi
Spesialisasi subilmu antropologi pembangunan masyasarakat baru dekembangkan setelah ada ilmu etnopsikologi sekitar tahun 1930.
1)    Antropologi ekonomi, ilmu ini dimulai dengan metode kejujuran antropologi, gejala-gejala ekonomi pedesaan, penghimpunan modal, pengerahan tenaga, sistem prodeuksi dan pemasaran hasil pertanian dan prikanan.
2)    Pengembangan antropologi, antropologi pembangunan hal-hal yangberkaitan dengan pembangunan masyarakat desa, masalah petani terhadap teknologi baru dan sebagainya.
3)    Antropologi pendidikan, nikmatnya masalah yang sedang berkembang.
4)    Antropologi medis, spesialsasi ilmu ini timbul karena para ahli antropolog sering diminta para dokter atau ahli gizi untuk membantu mereka dalam halistri atau memberi data mengenai masalah konsepsi dan sikap warga desa mengenai kesehatan, tentang sakit, tentang dukun, terhadapa obat-obatan tradisional .
5)    Antropologi penduduk, antropologi penduduk tentang pertumbuhan penduduk.
6)    Antropologi politik, antropologi politik dan mnyelami kejadian-kejadian dan gejala-gejala politik serta persaingan, dan kerja sama antara kekuatan dan partai-partai yang sedang berkembang.
7)    Antropologi dalam kesehatan mental, sub ilmu antropologi untuk psikiatri, penelitian mengenai masalah latar belakang sosial budaya dan penyakit penyakit.
D. Hubungan Antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi
1.    Persamaan dan Perbedaan antara kedua Ilmu
Persamaan: mencari unsur-unsur yang sama di antara beragam masyarakat dan kebudayaan manusia. Tujuannya adalah untuk mencapai pengertian tentang asas-asas hidup masyarakat dan kebudayaan manusia pada umumnya.
Perbedaan:
1) Memiliki asal mula dan sejarah yang berbeda.
2) Perbedaan pengkhususan pada poko dan bahan penelitian
3) Berkembangnya beberapa metode yang khusus dari kedua ilmu masing-masing.
2.    Sejarah Perkembangan Sosiologi
Pada mulanya ilmu sosiologi adalah bagian dari ilmu filsafat yaitu filsafat sosial. Sejak abad ke-19 konsep-konsep filsafat itu telah berubah sejajar dengan berbagai perubahan aliran filsafat dan latar belakang cara berpikir orang Eropa Barat. Pada fase kedua, timbul aktivitas manganalisis masalah-masalah masyarakat yang semakin digalakkan.
Ilmu antropologi sosial mulai sebagai suatu himpunan bahan tentang gambaran masyarakat dan kebudayaan penduduk pribumi di daerah luar Eropa yang menjadi suatu ilmu khusus yang menjadi kebutuhan untuk mendapat pengertian tentang tingkat-tingkat permulaan dalam sejarah perkembangan masyarakat dan kebudayaannya sendiri.
Ilmu sosiologi adalah bagian dari ilmu filsafat, yaitu filsafat sosial, kemudian menjadi ilmu khusus karena dibutuhkan ilmu yang lebih mendalam mengenai asas-asas masyarakat dan kebudayaannya sendiri.
3.    Pokok Ilmiah dari Antropologi Sosial dan Sosiologi
Perbedaan antara antropologi dan sosiologi tidak dapat ditentukan lagi oleh perbedaan antara masyarakat suku bangsa di luar negeri lngkungan Eropa-Amerka dengan masyarakat bangsa Eropa-Amerika. Perbedaan itu juga tidak dapat ditentukan oleh perbedaan antara masyarakat dengan masyarakat urban, maka perbedaan nyata harus dicari, yaitu kedua ilmu yang itu metode metode yang berbeda.
4.    Metode Ilmiah dari Antropologi Sosial dan Sosiologi
Para ahli antropologi menyusun berbagai metode penelitian. Konon, para ahli sosiologi yang biasa saja, lebih banyak mempergunakan berbagai metode penelitian yang sedang meluas, seperti dengan metode angket.
Antropologi memiliki pengalaman yang lama dan besar dalam menghadapi keragaman (diversitas) ribuan kebudayaan di bumi. Hal ini menyebabkan berkembangnya berbagai metode yang mengkhusus ke dalam, kualitatif dan metode pengolahan yang bersfat membandngkan atau komparatif.
Sosiologi lebih banyak dalam lingkungan masyarakat. Yang kurang dan. Hal ni manfaat berkembangnya berbagai metode. Metode ini dapat disebut.
E.  Hubungan Antara Antropologi dan Ilmu-ilmu Lain
Ilmu antropologi bisa dicoba sub-sub ilmunya yang memiliki hubungan yang sangat banyak dengan ilmu-ilmu lain. Hubungan tersebut timbal balik. Ilmu-ilmu lain yang terpenting di dalam adalah:
Hubungan ilmu geologi Dan antropologi 

Hubungan ilmu paleontologi Dan antropologi 
Hubungan ilmu anatomi Dan antropologi 
Hubungan ilmu kesehatan 'masyarakat Dan antropologi 
Hubungan ilmu psikiatri Dan antropologi 
Hubungan ilmu linguistk Dan antropologi 
Hubungan ilmu arkeologi Dan antropologi 
Hubungan ilmu Sejarah dan antropologi 
Hubungan ilmu geografi Dan antropologi 
Hubungan ilmu Ekonomi dan antropologi hubungan 
ilmu hukum dan antropologi hubungan 
ilmu pengetahuan dan antropologi hubungan 
ilmu politik dan antropologi

F.  Metode Ilmiah dan Antropolgi
Metode ilmiah dan
Penentuan ciri-ciri umum dan sistem
Verikfikasi
G. Tenaga Sarjana, lembaga, Majalah, dan Prasarana Ilmu Antropologi
Kehidupan ilmiah
Para tokoh sarjana antropologi
Lembaga-lembaga dan majalah-majalah antropologi
Kamus dan atlas antropologi

BAB 2
Makhluk Manusia
Makhluk Manusia di Antara Makhluk-makhluk Lain
Dari sudut pandang biologi, manusia hanya meupakan satu jenis makhluk di antara lebih dari sejuta jenis makhluk lain yang pernah atau masih aktif bumi ini. Pada abad ke - 19 ahli biologi Charles Darwin, mengemukakan teorinya tentang evolusi manusia. Menurut teori ini, makhluk hidup di bumi terdiri dari makhluk-makhluk satu sel seperti protozoa. Dalam jangka waktu ratusan tahun timbul dan berkembang bentuk-bentuk hidup dengan makhluk yang makny lama makin kompleks dan dalam waktu terakhir berevolusi makhluk seperti kera dan manusia.
Untuk mengatahui ragam jenis makhluk hidup yang pernah hidup di bumi, para ahli biologi telah membuat sebuah sistem bersama makhluk hidup berdasarkan atas morfologi dan organismenya. Manusia menyusui keturunannya dan berdasrakan atas ciri sifat manusia digolongkan bersama dengan kelas binatang menyusui atau mamalia. Pada kelas ini ada golongan atau suku, yaotu suku primata. Dalam suku ini semua kera mulai dari yang hingga akhirnya dikelaskan menjadi satu dengan manusia. Hasil penelitian para ahli biologi menunjukkan persamaan ciri-ciri antara kera dan manusia.
Suku primata dibagi menjadi dua subsuku, yaitu prosimii dan anthropoid. Manusia masuk dalam subsuku anthropoid. Subsuku anthropoid dibagi lagi menjadi tiga infrasuku, yaitu ceboid, cercopitheroid , dan hominoid. Hominoid menggolongkan manusia dan kera-kera besar menjadi satu. Hominoid kemudian dibagi lagi menjadi lebih khusus dalam dua keluarga yaitu pongidae dan hominidae. Dalam keluarga hominidaemenusia (homo sapiens ) dikelompokkan dengan manusia purba sejenis pithecanthropus , homo neanderthal . Adapun manusia homo sapiens saat ini terdiri dari empat ras.
Evolusi ciri-ciri biologi:
- Perubahan dalam proses keturunan
- proses percabangan makhluk primat
Pleistosen dibagi menjadi tiga yaitu: Pleistosen muda, pleistosen madya, pleistosen tua. Mutasi adalah suatu proses yang berasal dari dalam organisma. Suatu gen yang telah lama diturunkan dari angkatan ke angkatan bribu-ribu tahun, pada saat gen itu terbentuk karena adanya zyogte yang baru dapat berubah sedikit sifatnya. Metode yang harus diperhatikan saat mengklasifikasi suatu ras dapat dilihat dari cirri lahir sampai cirri-ciri morfologi pada tubuh manusia seperti warna kulit, rambut, dan ukuran tinggi tubuh, berat badan dan lain-lain. Pada saat sekarang, semakin berkembangnya suatu pengetahuan mucul pula konsep-konsep baru mengenai pengklasifikasian ras ini. Munculah teori nilai filogenetik. Klasifikasi filogenetik ini sebagai pelengkap dari suatu pengindentifikasian suatu ras yang melihat dari cirri-ciri genotipnya yang melihat asal-usul antar ras serta percabangannya.
BAB 3
Kepribadian
A.  Definisi Kepribadian
Kepribadian adalah susunan unsu-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia. Dalam bahas populer istilah kepribadian juga berarti ciri-ciri watak seseorang yang konsisten.
B . Unsur-unsur Kepribadian
1.    Pengetahuan
Unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seorang manusia yangsadar, secara nyata terkandung dalam otaknya. Unsur-unsur pengetahuan di dalam adalah:
persepsi adalah proses seseorang beberapa hal melalui pancaindranya, tanggapan terhadap sesuatu yang ditangkapnya;
apersepsi is Mengenai: hal ini di buat sendiri (penghayatan) tentang segala sesuatu dalam jiwanya (dirinya) sendiri yg menjadi dasar perbandingan dan landasan untuk menerima ide baru;
pengamatan adalah penggambaran yang lebih intensif terfokus (akibat karena pemutusan akal yang lebih intensif);
konsep adalah penggambaran abstrak dalam ilmu-ilmu sosial; dan
fantasi adalah penggambaran baru yang sering juga tidak realistis.
Seluruh penggambaran, persepsi, apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi merupakan unsur-unsur pengetahuan manusia yang sadar. Pengetahuan seorang individu karena berbagai alasan dapat juga terdesak atau dengan sengaja didesak oleh individu itu, ke dalam bagian dari jiwa manusia yang lebih dalam lagi yaitu bagian yang dalam disebut dengan alam tidak sadar.
2.    Perasaan
Perasaan adalah suatu keadaan dalam pengertian manusia yang karena pengaruh pengetahuannya sebagai keadaan yang posotif atau negatif. Suatu perasaan yang selalu bersifat subjektif karena ada unsur penlaian, biasanya menimbulkan suatu kehendak dalam kesadaran seorang individu. Suatu kehendak juga bisa menjadi sangat keras, itu terjadi bila hal yang diinginkan tidak mudah terpenuhi. Suatu keinginan juga bisa menjadi lebih keras lagi bila apa yang kita inginkan tidak terpenuhi juga, maka hal tersebut disebut dengan emosi.
3.    Dorongan naluri
Dorongan adalah kemauan yang sudah ada naluri pada tiap makhluk manusia. Dorongan naluri adalah:
dorongan untuk mempertahankan hidup;
dorongan seks;
dorongan untuk upaya mencari makan;
dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia;
dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya;
dorongan untuk berbakti; dan
dorongan akan keindahan, dalam arti keindahan bentuk, warna, suara atau gerak.
C.  Materi dari Unsur-unsur Kepribadian
Ahli etnopsikologi, AFC Wallace pernah membuat sebuah skema tentang seluri materi yang menjadi objekdan sasaran utama kepribadian manusia secara sistematis. Kerangka itu memuat tiga hal, yaitu:
Beragam kebutuhan biologis diri sendiri, beragam kebutuhan dan dorongan psikologis diri sendiri, dan beragam kebutuhan dan dorongan baik biologis maipun psikologis sesama manusia selain diri sendiri.
Beragam hal yang sesuai dengan kesadaran individu akan identitas diri sendiri (identitas aku) baik kondisi fisik maupun psikologis dan segala hal yang berhubungan dengan kesadaran manusia.
Berbagai macam cara untuk memenuhi, memperkuat, berhubungan, atau mempergunakan beragam kebutuhan.
D. Macam-macam Kepribadian
1.    Macam-macam kepribadian individu
Kepribadian tiap individu sangat unik, hal ini disebabkan karena keragaman struktur kepribadian pada setiap manusia. Satu macam materi yang menyebabkan satu tingkah laku berpola adalah suatu kebiasaan ( kebiasaan ) dan berbagai macam materi yang menyebabkan timbulnya kepribadian ( kepribadian ), dan segala macam tingkah laku berpola dari individu bersangkutan. Pengetahuan, gagasan, dan konsep yang dianut oleh sebagian besar warga suatu masyarakat disebut dengan adat istiadat. Semua kompleks tingkah laku umum berwujud pola-pola yang saling berkaiatan disebut dengan sistem sosial ( sistem sosial ).
Ilmu antrolpologi lebih memperdalam dan memahani tentang adat istiadat dan sistem sosial dar suatu masyarakat. khususnya, ilmu antorpologi juga merupakan kepribadian yang ada pada sebagian besar masyarakat, yang disebut kepribadian umumatau watak umum ( kepribadian modal ).
2.    Kepribadian umum
Kepribadian dasar atau "struktur kepribadian dasar" berarti semua unsur kepribadian yang dimliki oleh oleh sebagian besar dari masyarakat masyarakat itu. Kepribadian dasar itu ada karena semua individu warga dari suatu masyarakat itu mengalami pengaruh lingkungan kebudayaan yang sama selama masa tumbuhnya. Metode yang digunakan adalah dengan cara mengumpulkan suatu sampel dari individu-ndividu warga masyarakat yang menjadi objek penelitian. Hasil dari penelitian tersebut tentulah suatu daftar ciri-ciri watak yang secara statistik ada pada suatu persentase yang besar dari individu-individu dalam sampel tersebut.
Pembentukkan watak dalam jiwa individu banyak ditinjau oleh pengalamannya ketka anak-anak itu diasuh orang-orang dalam lingkungannya yang biasa mengerumunnya pada waktu itu. Watak juga ditentukan oleh bagaiman cara dia berperilaku setiap hari. Oleh karen aitu dalam setiap kebudayaan cara pengasuhan anak pada adat dan norma-norma tertentu.
3.    Kepribadian Barat dan kepribadian Timur
Hsu (dala Koentjaraningrat 2009: 107) seorang manusia Barat akan gigih mencari suatu tujuan hidup lain yang berarti. Ia secara gigih lautan dan benua-benua, ia mengorbankan diri untuk perikemanusiaan (sikap FloranceNight-ingale ). Kegigihan hidup untuk mencari lingkungan karib sudah menjadi sikap hidup bagi manusia Barat, yang dibawanya kemana-mana. Itulah rahasia yang telah dicapai oleh manusia Barat dengan segala hal yang mengingat. Kalau ia sukses, maka akan benar-benar sukses. Malah, kalau dia gagal benar-benar sengsara.
Manusia Timur tidak memiliki sikap hidup gigih seperti manusia Barat, karena salah satu kebutuhannya yaitu "lingkungan karib" sudah otomatis ada. Ia tidak perlu mencarinya dengan gigih. Mereka hidup mengambang dengan selaras, puas, dan bahagia dengan apa yang dimilikinya, nikmati keindahan hidup sekitarnya. Kikap hidup itu tidak indah, penuh dengan dosa dan kesengsaraan, maka sikap orang Indonesia adalah untuk tetap mencoba dan melihat unsur-unsur keindahan dalam kesengsaraan itu.
BAB 4
Masyarakat
 A.  Kehidupan Berkelompok dan Definisi Masyarakat
1.    Kehidupan berkelompok dalam alam binatang
Ciri khas kehidupan berkelompok binatang:
pembagian kerja yang tetap antara berbagai macam subkesatuan atau golongan dalam kelompok untuk melaksanakan berbagai macam fungsi hidup;
ketergantungan invidu terhadap individu lain dalam kelompok karena akibat dari pembagian kerja tadi;
kerja sama antarindividu yang disebabkan karena sifat ketergantungan tadi;
komunikasi antar ndividu yang diperlukan guna melaksanakan kerja sama tadi; dan
deskrminasi yang diadakan antara individu-individu warga kelompok dan individu-individu dari luarnya.
H. Spencer (dalam Koentjaraningrat 2009: 109) asas egoisme atau asas mendahulukan kepentingan diri sendiri di atas kepentingan yang lain, mutlak perlu bagi jenis-jens makhluk untuk dapat bertahan dalam alam yang kejam. Sikap egoisukuran " survival of the fittest ".
2.    Kehidupan berkelompok makhluk manusia
Manusia adalah jenis makhluk yang hidup berkelompok. Kelakuan bianatang dan kelakuan manusia yang prosesnya telah terbentuk dalam gennya dan merupakan susu sendiri tanpa belajar, seperti refleks, kelakuan naluri, dan kelakuan membabi buta, tetap kita sebut kelakuan ( perilaku ). Memenuhi, perilaku manusia yang prosesnyatidak terencana dalam gennya, tapi yang harus dijadikan milik dirinya dengan belajar, kita sebut tindakan atau tingkah laku laku .
Pola-pola tindakan dan perilaku manusia adalah hasil belajar, oleh karena itu pola itu mudah berubah dengan lebih cepat dari bentuk biologisnya. Tingkah laku dan hidup manusia beberapa tahun yang lalusangat berbeda dengan sekarang. Dahulu orang Indonesia masih banyak tinggal di rumah-rumah besar dengan kelompok kerabatnya yang luas, dan dari musim ke musim menanam padi di ladang atau sawah sebagai petani.kini langsung dari para petani sebelumnya tinggal di rumah-rumah gedung di dalam kompleks perumahan jawatan atau perusahaan swasta, dan tiap hari hidup di kantor, perusahaan atau pabrik sebagai direktur jenderal, manajer atau insinyur.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam rentang waktu hidup beberapa generasi manusia tidak sama cepatnya pada kelompok manusia satu dengan kelompok manusia lainnya. Proses perubahan yang berbeda-beda penyebab timbulnya ragam kesatuan hidup manusia yang berada di muka bumi ini.
B.  Berbagai wujud Kelompok Manusia
Beragam kesatuan hidup manusia dalam suatu kesatuan negara nasional memiliki wujud yang lain, beragam wujud ini bukan disebabkan karena adanya perbedaan suku, bangsa karean secara horisontal ada perbedaan lapisan sosial. Suatu negara dengan beragam suku bangsa, seprti Indonesia tidak memiliki lapisan sosial yang berlaku untuk seluruh negara. Selain itu, juga ada sistem - sistem pelapisan sosial yang hanya berlaku untuk setiap suku bangsa dalam negara. Pelapisan sosial di Bali yang berwujud kasta Brahmana, Satriya, Waisya, dan Sudra, tidak berlaku dalam adat istiadat Sunda, Aceh, Timor dan lainnya.
C. Unsur-unsur Masyarakat
Masyarakat
Kategori sosial
"Kesatuan manusia yang terwujudkan karena adanya suatu ciri atau suatu kompleksitas-ciri obyektif yang dapat dikenakan kepada manusia-manusia itu". (Koentjaraningrat: 2009: Hal 120). Penilaian secara objektif ini lah yang membuat orang lain. Maka dari itu berarti kategori sosial terbentuk karena adanya penilaian dari orang lain mengenai ciri yang dikenakan manusia.
Golongan sosial
Pembeda antara kategori dengan golongan adalah jika golongan sosial ini memang memiliki kesadaran identitas yang tumbuh dan menjadi bentuk respon atau reaksi terhadap sesuatu. Dibuat oleh orang yang terkait dan dihadapkan oleh struktur sosial namun hirarkinya tidak sejelas kategori.
Kelompok dan perkumpulan
Beragam kelompok dan perkumpulan
Ikhtisar mengenai beragam wujud kesatuan manusia
Interaksi antar individu dalam masyarakat
Menurut Tonnies yang membedakan dua masyarakat yaitu Gemeinschaft dan Gesellschaf. Tabel perbedaan antara kelompok dengan perkumpulan (Koentjaraningrat: 2009: Hal 128):
Kelompok
Perkumpulan
Grup Utama
Asosiasi
Gemeinschaft
Gesellschaft
Solidarite mechanique
Solidariteorganique
Hubungan keluarga
Hubungan kontraktual
Dasar organisasi adat
Dasar organisasi buatan
Pimpinan berdasarkan kewibawaan dan karisma
Pimpinan berdasarkan wewenang dan hukum
Hubungan berazas perorangan
Hubungan anonim & berazasguna
D.  Pranata Sosial
Pranata sosial di dalam masyarakat dikalsifkasikan dalam beberapa poin, yaitu: pranata; pranata dan lembaga; macam-macam pranata; dan pranata, jabatan, dan peran sosial.
E.  Integrasi Masyarakat
Analisis masyarakat, seorang peneliti memerinci kehidupan masyarakat itu ke dalam unsur-unsurnya yaitu pranata, kedudukan sosial dan peran sosial. Fungsi dari struktur sosial adalah sebagai pengendali dalam masyarakat yang memiliki batasan-batasan tertentu di dalam bermasyarakat.
BAB 5
Kebudayaan
A.  Definisi Menurut Ilmu Antropologi
Menurut ilmu antropologi kebudayaan adalah keseluruhan sistem ide, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Definisi yang menganggapnya merupakan kegiatan yang harus dibiasakan oleh manusia dengan belajar ( dipelajari perilaku), juga diajukan oleh beberapa ahli antropologi seperti C. Wissler, C. Kluckchohn, A. Davis atau A. Hoebel.
1.    Kebudayaan ( Kebudayaan) dan Peradaban
Kata "kebudayaan" berasal dari kata sanskerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti "budi" atau "akal". Dengan demikian budaya dapat diartikan: "hal-hal yang berhubungan dengan akal"
Kata budaya adalah kata yang sama dengan budaya . Berasal dari kata Latin colere yang berarti mengolah, mengerjakan, mengolah tanah atau bertani. Dari arti ini berkembang arti budaya sebagai segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan perubahan alam. Di samping itu istilah kebudayaan ada pula istilah peradaban. Hal yang terakhir adalah sama dengan istilah inggris peradaban.
2.    Sifat superorganik dari kebudayaan
Dari dua acara evolusi kebudayaan, yaitu revolusi pertanian dan revolusi udara, proses kecepatan tampilan membumbung tinggi dengan suatu kecepatan yang tidak dapat menampung dirinya sendiri, dalam waktu hanya 200 tahun saja, melalui peristiwa yang disebut revolusi industri. Proses perkembangan kebudayaan yang seolah-olah terbebas dari evolusi organik, merupakan proses yang oleh ahli antropologi AL Kroeber disebut proses pembangunan superorganic dari kebudayaan.
 B.  Tiga Wujud Kebudayaan
Gagasan dari ide-ide, ide, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya
Menjadi suatu kegiatan dan tindakan yang berpola dari manusia dalam masyarakat
Kebudayaan sbagai benda hasil karya manusia.
 C.  Adat-istiadat, norma, dan hukum
Norma yang aturan-aturan untuk bertindak khusus, sedangkan perumusannya perlukannya amat terperinci, jelas, tegas dan tidak meragukan. Norma-norma yang khusus itu bisa digolongkan menurut pranata yang ada di masyarakat. Dalam tiap pranata itu ada macam-macam kedudukan. Dalam setiap ada seorang individu yang bertindak memetaskan peran sosialnya terhadap tindakan-tindakan lain individu warga masyarakat dalam interaksi sosial.
Beberapa individu saja yang sering ditanyai tentang seluk beluk sistem norma dalam suatu pranata atau beberapa pranata yang berhubungan satu sama lain. Individu-individu ahli mengenai norma-norma semacam itu dalam masyarakatnya disebut "ahli adat". Seorang ahli sosiologi WG Sumner, norma golongan pertama disebut mores, dan norma golongan kedua folkways . Istilah mores menurut konsepsi sumner "adat-istiadat dalam arti khusus", sedangkan falkway bisa kita sebut "tata cara".
Perbedaan antara adat dan hukum adat, atau mengenai ciri-ciri dasar dari hukum dan hukum ada, memang sudah sejak lama menjadi buah para ahli ahli antropologi. Mereka bisa kita bagi dalam dua golongan. Golongan pertama tidak ada aktivitas hukum dalam masyarakat yang tidak bernegara. Anggapan ini terjadi karena para ahli menyempitkan definisi mereka tentang hukum hanya pada ativitas-aktivitas hukum dalam masyarakat yang bernegara.
Golongan kedua tidak ada definisi definisinya tentang hukum, hanya untuk hukum dalam masyarakat bernegara dengan suatu sistem alat-alat kekuatan saja. B. Malinowski berpendapat ada sesuatu yang universal antara "hukum" dalam masyarakat bernegara dan masyarakat bterbelakang.
 D.  Unsur-unsur Kebudayaan
Ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia., Antara lain adalah:
Bahasa
Sistem pengetahuan
Organisasi sosial
Sistem peralatan hidup dan teknologi
Sistem mata pencaharian hidup
Sistem keagamaan
Kesenian
 E.  Integrasi Kebudayaan
1.      Metode holistik
Para ahli antopologi biasanya memakai istilah "holistik" ( bolistic) untuk melihat metode yang merupakan suatu kesatuan yang merupakan kesatuan kesatuan.
2.      Pikiran kolektif
Durkheim berpendapat bahwa sebuah gagasan yang sudah dimiliki oleh sebagian besar masyarakat bukan lagi satu kesatuan lain yang sejenis menjadi suatu kompleks gagasan-gagasan, sehingga ia selalu mempergunakan istilah respresentations kolektif dalam bentuk jamak.
3.      Fungsi unsur-unsur kebudayaan
ME Spiro, pernah mendapat dalam karangan ilmiah ada tiga cara pemakain kata "fungsi" itu, ternyata:
Menerangkan "fungsi" itu sebagai hubungan antara suatu hal dengan suatu tujuan tertentu.
Menerangkan antara satu hal dengan hal yang lain
Menerangkan hubungan yang terjadi antara satu hal dengan hal-hal lain dalam suatu sistem yang terpadu.
4.      Fokus kebudayaan
Banyak yang tidak memiliki budaya atau beberapa pranata tertentu yang merupakan suatu unsure pusat dalam kebudayaan, sehingga digemari oleh sebagian besar dari masyarakat. Dengan demikian banyak kegiatan atau pranata lain dalam kehidupan masyarakat.
Suatu kompleks tidak yakin-unsur kebudayaan yang tampak-olah provisi masyarakat yang bersangkutan, oleh ahli antropologi Amerika R. Linton, disebut kepentingan budaya, atau terkadang-kadang juga kepentingan sosial. Penulis gol untuk menggunakan istilah fokus kebudayaan, suatu istilah yang pertama-tama digunakan oleh MJ Herskovits.
5.      Etos kebudayaan
Suatu budaya sering memancarkan keluar suatu watak khas tertentu yang tampak. Watak khas itu dalam ilmu antropologi disebut etos, sering terlihat pada gaya tingkah laku warga masyarakatnya, kegemaran-kegemaran mereka, dan berbagai benda hasil karya mereka.
Dalam ilmu antropologi, penelitian-penelitian mengenai watak budaya seperti itu sudah lama ada, mula-mula hanya oleh seorang sarjana antropologiwanita bangsa Amerika, Ruth Benedict.
6.      Kepribadian umum
Metode lain yang pernah dikembangkan oleh para ahli antropologi untuk melukiskan suatu budaya secara holistik terintegrasi adalah dengan memusatkan perhatian terhadap "kepribadian umum" yang dominan dalam lingkungan itu.

BAB 6
Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan
A.   Konsepsi-konsepsi Khusus tentang Pergeseran Masyarakat dan Kebudayaan
Diantara konsep-konsep yang penting ada mengenai proses belajar budaya oleh warga masyarakat yang bersangkutan, yaitu internalisasi ( internalisasi) , sosialisasi (sosialisasi), dan enkulturasi (enkulturasi).
 B.  Proses Belajar Kebudayaan Sendiri
1.   Proses Internalisasi
Proses internalisasi adlah proses panjang sejak seorang individu terikat sampai ia menghambat. Individu belajar menenamkan dalam kepribadiannya segala perasaan, hasrat, napsu, dan emosi yang diperlukan sepanjang hidup.
2.   Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi terkait dengan proses belajar budaya dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam prose situ seseorang dari masa anak-anak sampai masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam hubungan dengan segala macam individu yang sangat beraneka macam sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.
3.   Proses Enkulturasi
Proses Enkulturasi adalah proses seorang individu dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat, sistem norma, dan peraturan yang hidup dalam kebudayaanbya.
 C.  Proses Evolusi Sosial
1.   Proses mikroskopik dan makroskopis dalam evolusi sosial
Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisis oleh seorang peneliti dari jarak jauh ( mikroskopik), atau dapat juga dilihat dari sekedar dengan perubahan yang tampak besar saja (makroskopik). Proses evolusi sosial-budaya yang dianalisis secara terbuka akan membuka mata para peneliti untuk berbagai macam proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan sehari-hari setiap masyarakat di dunia.
2.   proses-proses berulang dalam evolusi sosial budaya
Tindakan individu warga yang menyimpang dari adat-istiadat umum seperti terurai sebelumnya, pada suatu saat dapat terjadi terjadinya dan berulang kali ( berulang) dalam kehidupan sehari-hari di setiap masyarakat diseluruh dunia. Sikap individu yang hidup dalam banyak masyarakat adalah kebutuhan pribadi dengan sendirinya maka sedapat mungkin akan mencoba menghindari adat atau aturan bila tidak sesuai dengan keperluan pribadinya.
Justru keadaan -keadaan yang menyimpang dari adat ini sangatlah penting, karena penyimpangannya adalah pangkal dari proses-proses perubahan kebudayaan masyarakat pada umumnya. Sudah tentu masyarakat pada umumnya tidak boleh saja penyimpangan-penyimpangan dari para warganya itu, dan tentu saja dalam tiap masyarakat ada alat-alat pengendalian masyarakat yang siap untuk mengurangi penyimpangan tadi.
Kalau kepurusan hokum adat terakhir ini dianggap sebagai keputusan yang memuaskan dan tidak ada lagi, maka keputusan itu akan menjadi suatu adat yang baru untuk masa depan, sampai pada suatu saat di hari nanti terjadi penyimpangan baru, baru, dan keputusan baru, yang akan melahirkan adat baru pula.
3.   Proses penerjemahan dalam perkembangan kebudayaan
Difusi: Penyebaran budaya
Akulturasi: Pencampuran budaya
Asimilasi: Proses yang timbul bila ada latar belakang masyarakat yang berbeda-beda, saling terkait dalam waktu yang lama dan intensif, unsur-unsur budaya campuran.
Inofasi: Suatu proses damai dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, teknologi dan lain-lain hal ini yang disebabkan adanya perkembangan kebudayaan.
Penemuan: Penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru., Baik suatu alat baru, sebuah ide baru yang diciptakan oleh seorang individu, atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam masyarakat yang bersangkutan.

BAB 7
Aneka Ragam Kebudayaan dan Masyarakat
A.  Konsep Bangsa Bangsa
1.   Suku bangsa
Istilah etnografi untuk suatu kebudayaan dengan corak khas adalah suku bangsa. Konsep yang tercakup dalam istilah suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terkat oleh kesadaran dan identitas akan terjadi lagi kebudayaan, sedangkan kesadaran dan identitas sering dikuatkan oleh kesatuan bahasa juga.
Deskripsi mengenai budaya suatu suku bangsa merupakan isi dari karangan etnografi. Namun, karena ada suku bangsa yang besar sekali dari pada berjuta-juta penduduk (seperti suku bangsa sunda), maka ahli antropologi yang merupakan sebuah karangan etnografi sudah pasti tidak dapat seluruhnya dari suku bangsa besar itu dalam deskripsinya. Ia hanya melukiskan sebagian dari kebudayaan suku bangsa itu.
2.   Beragam kebudayaan suku bangsa
Kesatuan masyarakat suku bangsa berdasarkan kriterua mata cari dan sistem ekonomi:
masyarakat pemburu dan peramu (kelompok perburuan dan pengumpulan );
masyarakat peternak ( masyarakat pastoral );
masyarakat peladang ( masyarakat petani berpindah );
masyarakat nelayan ( komunitas nelayan );
'masyarakat Petani Pedesaan ( masyarakat petani ); dan
'masyarakat Perkotaan Kompleks ( masyarakat perkotaan yang kompleks ).
B.  Konsep Daerah Kebudayaan
Suatu daerah kebudayaan ( budaya daerah ) merupakan suatu penggabungan atau penggolongan dari suku-suku bangsa yang beragam budayanya, namun memiliki beberapa unsur dan ciri mencolok yang serupa.
C.  Daerah-daerah Kebudayaan di Amerika Utara
Kesembilan daerah kebudayaan di Amerika Utara menurut klasidikasi Clark Wissler adalah:
Daerah kebudayaan Eskimo (Kanada: Bafinland dan Greenland). Suku bangsa: Eskimo Nunivakniut, Eskimo Eglulik, dan Eskimo Angmasalik
Daerah kebudayaan Yukon Mackenzie (Kanada). Suku bangsa: Tanana, Kaska, Chipwayan
Daerah kebudayaan pantai barat laut. Suku bangsa: Tlingit, Haida, dan Kwakiutl
Daerah kebudayaan dataran tinggi. Suku bangsa: Kutenai, Kiamat, Yurok
Daerahultur Plains. Suku bangsa: Crow, Omaha, Comanche
Daerah kebudayaan hutan timur. Suku bangsa: Winnebago, Huron, dan Iroquois.
Daerah budaya dataran California. Suku bangsa: Miwok, Washo, Ute
Daerah kebudayaan barat daya. Suku bangsa: Apache, Navaho, Zuni Pueblo, Hopi Pueblo, dan Santa Clara Pueblo.
Daerah budaya tenggara. Suku bangsa: Cheroke, Seminole, dan Choctow
Daerah Budaya Meksiko
D.  Daerah-daerah Kebudayaan di Amerika Latin
1.   Sistem penggolongan daerah-daerah kebudayaan di Amerika Latin
Empat tipe kebudayaan oleh J. M Cooper:
mengelilingi budaya karibia;
peradaban andean;
budaya hutan tropis; dan
budaya marjinal
JH Steward dan LC Faron merevisi tipe kebudayaan JM Cooper dalam bukunya yang berjudul Orang Asli Amerika Selatan menjadi lima tipe:
budaya dengan kepemimpinan teokratis dan militeristik;
budaya andes;
budaya andes selatan;
budaya hutan tropis; dan
budaya nomadichunters dan mengumpulkan.
2.   Daerah-daerah kebudayaan di Amerika Latin
Daerah Budaya Cacique (Venezuela dan Columbia)
Daerah kebudayaan Andes. Suku bangsa: Campa dan Inca
Daerah kebudayaan Andes Selatan (Chili dan Argentina). Suku bangsa: Atacama, Diaguita, dan Araucania
Daerah kebudayaan rimba tropis (Brasil). Suku bangsa: Jivaro, Tupinamba, dan Mundurucu
Daerah kebudayaan dan meramu (Chili Selatan, Argentina). Suku bangsa: Chono, Ona, Yahgan, Guaycuru, Guana, dan Mbaya
E.  Sub-sub Kawasan Geografi di Oseania
Kebudayaan-kebudayaan dari penduduk kepulauan d Lautan Teduh secara keseluruhan belum pernah dibagi ke dalam budaya oleh para ahli antropologi. Kebudayaan-kebudayaan yang ada di kawasan ini adalah kebudayaan penduduk asli Australia, kebudayaan penduduk asli Irian dan Melanesia, kebudayaan penduduk Mikronesia, dan kebudayaan penduduk Polinesia.
F.  Daerah-daerah Kebudayaan di Afrika
Ragam kebudayaan suku bangsa di Afrika diklasifikasikan ke dalam delapan belas bidang kebudayaan oleh ahli antropologi:
Daerah kebudayaan Afrika Utara
Daerah kebudayaan Hilir Nil
Daerahudaya Sahara
Daerah kebudayaan Sudan Barat
Daerah di Sudan Timur
Daerah ritual Hulu Tengah Nil
Daerah keagamaan Afrika Tengah
Daerah ritual Hulu Selatan Nil
Daerah kebudayaan Tanduk Afrika
Daerah kebudayaan Pantai Guinea
Daerah kebudayaan Bantu Khatulistwa
Daerah kebudayaan Bantu Danau-danau
Daerah kebudayaan Bantu Timur
Daerah kebudayaan Bantu Tengah
Daerah kebudayaan Bantu Barat Daya
Daerah kebudayaan Bantu Tenggara
Daerah kebudayaan Choisan
Daerahisir Madagaskar
G. Daerah-daerah Kebudayaan di Asia
AL Kroeber membagi Benua Asia ke dalam daerah-daerah kebudayaan:
Daerah kebudayaan Asia Tenggara
Daerah kebudayaan Asia Selatan
Daerah kebudayaan Asia Barat Daya
Daerah romawi
Daerah kebudayaan Stepa Asia Tengah
Daerah kebudayaan Siberia
Daerah kebudayaan Asia Timur Laut
H.  Suku-suku Bangsa di indonesia
Klasifikasi dari beragam suku bangsa di wilayah indonesia basanya masih berdasar sistem lingkaran-lingkaran hukum adat yang mula-mula disusun oleh Van Vollenhoven. Indonesia dibagi ke dalam 19 wilayah kebudayaan:
Aceh
Gayo-Alas dan Batak, Nias dan Batu
Minangkabau, Mentawai
Sumatera Selatan, Enggano
Melayu
Bangka dan Belitong
Kalimantan
Sangr Talaud
Gorontalo
Toraja
Sulawesi Selatan
Ternate
Ambon Maluku, Kepulauan Barat Daya
Irian
Timor
Bali dan Lombok
Jawa Tengah dan Timur
Surakarta dan Yogyakarta
Jawa Barat
I.    Ras, Bahasa, dan Kebudayaan
Koentjaraningrat (2009: 248) menyatakan ejaan manusia yang memiliki ciri khas ras tertentu yang sama, belum tentu juga memiliki bahasa induk yang termasuk satu bahasa, atau memiliki satu kebudayaan yang tergolong satu daerah kebudayaan.
BAB 8
Etnografi
 A.  Kesatuan Sosial dalam Etnografi
Jenis karangan penting yang terdiri dari bahan bakar dan analisis atropologi adalah karangan etnografi. Karangan etnografi adalah suatu deskripsi mengenai kebudayaan suatu suku bangsa.
Ahli antropologi Amerika, R. Naroll, pernah menyusun suatu daftar prinsip-prinsp yang biasa digunakan oleh ahli antropologi untuk menentukan batas-batas dari masyarakat, bagian suku bangsa yang menjadi pokok dan lokasi yang nyata dari deskripsi etnografi. Ada beberapa modifikasi oleh JA Clifton dalam buku pelajarannya Pengantar Antropologi Budaya (1968: 15), maka daftar ini menjadi separti berikut:
kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih;
kesatuan masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang satu kesatuan atau satu logat bahasa;
kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh garis batas suatu daerah;
kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh rasa identitas penduduknya sendiri;
kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh suatu wilayah geografi yang, merupakan kesatuan daerah fisik;
kesatuan masyarakat yang ditentuakan oleh kesatuan ekologi;
kesatuan masyarakat dengan penduduk yang mengalaminya satu pengalaman sejarah yang sama;
kesatuan masyarakat dengan penduduk yang frekuensi interaksinya satu dengan lain merata; dan
kesatuan masyarakat dengan susunan sosila yang seragam.
B.  Kerangka Etnografi
Bahan yang terkait dengan suatu kesatuan dari suatu wilayah geografi ekologi atau di suatu wilayah administratif yang menjadi pokok deskripsi sebuah buku etnografi, biasnya dibagi ke dalam bab-bab tentang unsur-unsur budaya menurut suatu tata urut yang sudah baku. Susunan tata urut itu kita sebut saja etnografi. Unsur kebudayaan universal terbagi dalam lima bab, yaitu: (1) bahasa; (2) sistem teknologi; (3) sistem ekonomi; (4) organisasi sosial; (5) sistem pengetahuan; (6) kesesnan; dan (7) sistem religi.
Setiap bab akan terdiri dari bagian-bagian khusus yang akan duraikan dengan lebh dalam sub-subbab, yaitu:
Lokasi, Lingkungan Alam, dan Demografi
Asal Mula dan Sejarah Suku Bangsa
Bahasa
Sistem Teknologi
Alat-alat produksi, alat membuat api, senjata, wadah, makanan, pakaian, tempar berlndung dan perumahan, alat-alat transportasi.
Sistem Mata Pencarian
Sistem mata pencarian tradisional, memburu dan meramu, beternak, bercocok tanam di ladang, panen ikan, dan bercocok tanam menetap dengan irigasi.
Organisasi Sosial
Unsur-unsur khusus dalam organisasi sosial, sistem kekerabatan.
Sistem Pengetahuan
Perhatian ilmu antropologi terhadap pengetahuna, sistem pengetahuan
Sistem Religi
Perhatian ilmu antropologi terhadap agama, unsur-unsur khusus dalam sistem relg


No comments:

Post a Comment