BAB 1
Asas-asas dan Ruang Lingkup
Antropologi
A. Fase-fase
perkembangan Ilmu Antropolgi
1. Fase
Pertama (Sebelum 1800)
Kedatangan
bangsa eropa barat ke benua afrika, asia dan amerika selama 4 abad (sejak akhir
abad ke-15 sampai permulaan abad ke-16) membawa pengaruh bagi berbagai suku
bangsa ketiga benua tersebut. Bersamaan dengan itu mulai terkumpul tulisan
tangan tangan para musafir, pelaut, pendeta penyiar agama nasrani, penerjemah
kitab injil, dan pegawai pemerintah jajahan dalam bentuk kisah perjalanan,
laporan dan sebagainya.
2. Fase
Kedua (Kira-kira Pertengahan Abad ke-19)
Mempelajari
masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk mendapatkan suatu
pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah
3. Fase
Ketiga (Permulaan Abad ke-20)
Mempelajari
masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar eropa guna kepentingan
pemerintah kolonial dan guna mendapatkan suatu pengertian tentang masyarakat
masa kini yang kompleks.
4. Fase
Keempat (Sesudah Kira-kira 1930)
Mau
tujuannya, ilmu antropologi yang baru dalam tahap perkembangan yang bisa dibagi
dua ini, yaitu tujuan akademisi dan tujuan praktisinya. Tujuan
akademikisinya adalah mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada umumnya
dengan konsep keragaman bentuk fisiknya, masyarakat, dan
kebudayaan. Karena di dalam praktisnya ilmu antropologi biasanya digunakan
manusia dalam keragaman masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku
bangsa itu.
B. Antropologi
Masa Kini
1. Perbedaan-perbedaan
di Berbagai Pusat Ilmiah
Perbedaan-perbedaan
di berbagai pusat ilmiah
Secara
kasar aliran-aliran dalam antropologi dapat digolongkan berdasarkan atas
berbagai universitas di beberapa Negara tempat ilmu antropologi berkembang
yaitu di amerika serikat, ingris, eropa tengah, eropa utara, uni soviet, dan
negara-negara yang sedang berkembang.
Di
Amerika Serikat adalah tempat ilmu antropologi dalam fasenya yang sudah
berkembang luas-luasnya.
Di
Inggris dan Negara-negara yang ada dibawah pengaruhnya seperti Australia, ilmu
antropologi dalam fase perkembangan yang ketiga masih dilakukan, gan dengan
dinding daerah-daerah jajahan inggris, maka sifat dari ilmu antropologi tentu
juga berubah. Para sarjana antropologi bangsa Australia mengenalkan
suku-suku bangsa asli di papua nugini dan kepulauan Melanesia untuk keperluan
pemerintah-pemerintah jajahannya ada (sekarang bekas jajahan).
Di
Uni Soviet, ilmu antropologi berdasarkan konsep Karl Marx dan Friedrich Engels
mengenai tingkat-tingkat masyarakat. Ilmu itu hanya bisa sebagian dari
ilmu sejarah, yaitu bagian yang bersambung pada asal mula, evolusi, dan
penyebaraan kebudayaan bangsa-bangsa di seluruh muka bumi.
2. Perbedaan-perbedaan
Istilah
Etnografi :
pelukisan tentang bangsa-bangsa. Istilah ini umum digunakan di Eropa
Barat. Etnologi: ilmu bangsa-bangsa. Amerka dan Inggris yang
masih menggunakan istilah ini untuk memanggil suatu bagian antropologi yang
khusus. Volkerkunde: ilmu bangsa-bangsa. Istlah ini masih
digunakan di Eropa Tengah sampai saat ini. Kulturkunde: ilmu
kebudayaa n. Antropologi:ilmu tentang manusia Istilah yang
sangat tua Dahulu istilah ini digunakan dalam arti lain yaitu lmu tentang
ciri-ciri tubuh manusia dan pernah juga diartikan sebagai ilmu
anatomi. Dalam fase ketiga sejarah perkembangan antropologi, istilah ini
pertama dipakai di Inggris dan Amerika. Di Eropa Barat dan Tengah istilah
antropologi dalam arti khusus, yaitu ilmu tentang ras-ras manusia dari
ciri-ciri fisiknya.
C.
Ilmu-ilmu Bagian dari Antropologi
1. Lima
Ilmu Bagian dari Antropologi
1)
Paleo-antropologi adalah ilmu bagian yang merupakan asal usul atau usul manusia
dengan mempergunakan sisa-ssa tubuh yang telah membatu (fosil-fosil manusia)
tersimpan dalam lapisan-lapisan bumi yang harus diperoleh oleh para peneliti
dengan berbagai metode penggalian.
2)
Antropologi fisik dalam arti khusus adalah bagian dari ilmu antropologi yang
mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah manusia.
Bahan
penelitiannya adalah ciri-ciri tubuh, baik yang lahir (fenotipe) maupun yang
dalam (genotipe).
3)
Etnolinguistik adalah suatu ilmu bagian yang asal mulanya berhubungan erat
dengan ilmu antropolog. Bahan penelitiannya daftar kata-kata, pelukisan
tentang ciri dan tata bahasa dan beratus-ratus bahasa suku bangsa.
4)
Prehistori, pengertian sejarah perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan
manusia di bumi sebelum manusia mengenal huruf.
5)
Etnologi adalah ilmu bagian yang mencoba mencapai pengertian tentang asas-asas
manusia, dengan bahasa-bahasa yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia dari
segala kemungkinan suku bangsa yang tersebar di muka bumi pada masa sekarang
ini.
2. Spesialisasi
Antropologi
Spesialisasi
subilmu antropologi pembangunan masyasarakat baru dekembangkan setelah ada ilmu
etnopsikologi sekitar tahun 1930.
1) Antropologi
ekonomi, ilmu ini dimulai dengan metode kejujuran antropologi, gejala-gejala
ekonomi pedesaan, penghimpunan modal, pengerahan tenaga, sistem prodeuksi dan
pemasaran hasil pertanian dan prikanan.
2) Pengembangan
antropologi, antropologi pembangunan hal-hal yangberkaitan dengan
pembangunan masyarakat desa, masalah petani terhadap teknologi baru dan
sebagainya.
3) Antropologi
pendidikan, nikmatnya masalah yang sedang berkembang.
4) Antropologi
medis, spesialsasi ilmu ini timbul karena para ahli antropolog sering
diminta para dokter atau ahli gizi untuk membantu mereka dalam halistri atau
memberi data mengenai masalah konsepsi dan sikap warga desa mengenai kesehatan,
tentang sakit, tentang dukun, terhadapa obat-obatan tradisional .
5) Antropologi
penduduk, antropologi penduduk tentang pertumbuhan penduduk.
6) Antropologi
politik, antropologi politik dan mnyelami kejadian-kejadian dan
gejala-gejala politik serta persaingan, dan kerja sama antara kekuatan dan
partai-partai yang sedang berkembang.
7) Antropologi
dalam kesehatan mental, sub ilmu antropologi untuk psikiatri, penelitian
mengenai masalah latar belakang sosial budaya dan penyakit penyakit.
D.
Hubungan Antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi
1. Persamaan
dan Perbedaan antara kedua Ilmu
Persamaan:
mencari unsur-unsur yang sama di antara beragam masyarakat dan kebudayaan
manusia. Tujuannya adalah untuk mencapai pengertian tentang asas-asas
hidup masyarakat dan kebudayaan manusia pada umumnya.
Perbedaan:
1)
Memiliki asal mula dan sejarah yang berbeda.
2)
Perbedaan pengkhususan pada poko dan bahan penelitian
3)
Berkembangnya beberapa metode yang khusus dari kedua ilmu masing-masing.
2. Sejarah
Perkembangan Sosiologi
Pada
mulanya ilmu sosiologi adalah bagian dari ilmu filsafat yaitu filsafat
sosial. Sejak abad ke-19 konsep-konsep filsafat itu telah berubah sejajar
dengan berbagai perubahan aliran filsafat dan latar belakang cara berpikir
orang Eropa Barat. Pada fase kedua, timbul aktivitas manganalisis
masalah-masalah masyarakat yang semakin digalakkan.
Ilmu
antropologi sosial mulai sebagai suatu himpunan bahan tentang gambaran
masyarakat dan kebudayaan penduduk pribumi di daerah luar Eropa yang menjadi
suatu ilmu khusus yang menjadi kebutuhan untuk mendapat pengertian tentang
tingkat-tingkat permulaan dalam sejarah perkembangan masyarakat dan
kebudayaannya sendiri.
Ilmu
sosiologi adalah bagian dari ilmu filsafat, yaitu filsafat sosial, kemudian
menjadi ilmu khusus karena dibutuhkan ilmu yang lebih mendalam mengenai
asas-asas masyarakat dan kebudayaannya sendiri.
3. Pokok
Ilmiah dari Antropologi Sosial dan Sosiologi
Perbedaan
antara antropologi dan sosiologi tidak dapat ditentukan lagi oleh perbedaan
antara masyarakat suku bangsa di luar negeri lngkungan Eropa-Amerka dengan
masyarakat bangsa Eropa-Amerika. Perbedaan itu juga tidak dapat ditentukan
oleh perbedaan antara masyarakat dengan masyarakat urban, maka perbedaan nyata
harus dicari, yaitu kedua ilmu yang itu metode metode yang berbeda.
4. Metode
Ilmiah dari Antropologi Sosial dan Sosiologi
Para
ahli antropologi menyusun berbagai metode penelitian. Konon, para ahli
sosiologi yang biasa saja, lebih banyak mempergunakan berbagai metode
penelitian yang sedang meluas, seperti dengan metode angket.
Antropologi
memiliki pengalaman yang lama dan besar dalam menghadapi keragaman (diversitas)
ribuan kebudayaan di bumi. Hal ini menyebabkan berkembangnya berbagai
metode yang mengkhusus ke dalam, kualitatif dan metode pengolahan yang bersfat
membandngkan atau komparatif.
Sosiologi
lebih banyak dalam lingkungan masyarakat. Yang kurang dan. Hal ni manfaat
berkembangnya berbagai metode. Metode ini dapat disebut.
E. Hubungan
Antara Antropologi dan Ilmu-ilmu Lain
Ilmu
antropologi bisa dicoba sub-sub ilmunya yang memiliki hubungan yang sangat
banyak dengan ilmu-ilmu lain. Hubungan tersebut timbal
balik. Ilmu-ilmu lain yang terpenting di dalam adalah:
Hubungan
ilmu geologi Dan antropologi
Hubungan ilmu paleontologi Dan antropologi
Hubungan ilmu anatomi Dan antropologi
Hubungan ilmu kesehatan 'masyarakat Dan antropologi
Hubungan ilmu psikiatri Dan antropologi
Hubungan ilmu linguistk Dan antropologi
Hubungan ilmu arkeologi Dan antropologi
Hubungan ilmu Sejarah dan antropologi
Hubungan ilmu geografi Dan antropologi
Hubungan ilmu Ekonomi dan antropologi hubungan
ilmu hukum dan antropologi hubungan
ilmu pengetahuan dan antropologi hubungan
ilmu politik dan antropologi
F. Metode
Ilmiah dan Antropolgi
Metode
ilmiah dan
Penentuan
ciri-ciri umum dan sistem
Verikfikasi
G. Tenaga
Sarjana, lembaga, Majalah, dan Prasarana Ilmu Antropologi
Kehidupan
ilmiah
Para
tokoh sarjana antropologi
Lembaga-lembaga
dan majalah-majalah antropologi
Kamus
dan atlas antropologi
BAB 2
Makhluk Manusia
Makhluk
Manusia di Antara Makhluk-makhluk Lain
Dari
sudut pandang biologi, manusia hanya meupakan satu jenis makhluk di antara
lebih dari sejuta jenis makhluk lain yang pernah atau masih aktif bumi
ini. Pada abad ke - 19 ahli biologi Charles Darwin, mengemukakan teorinya
tentang evolusi manusia. Menurut teori ini, makhluk hidup di bumi terdiri
dari makhluk-makhluk satu sel seperti protozoa. Dalam jangka waktu ratusan
tahun timbul dan berkembang bentuk-bentuk hidup dengan makhluk yang makny lama
makin kompleks dan dalam waktu terakhir berevolusi makhluk seperti kera dan
manusia.
Untuk
mengatahui ragam jenis makhluk hidup yang pernah hidup di bumi, para ahli
biologi telah membuat sebuah sistem bersama makhluk hidup berdasarkan atas
morfologi dan organismenya. Manusia menyusui keturunannya dan berdasrakan
atas ciri sifat manusia digolongkan bersama dengan kelas binatang menyusui atau
mamalia. Pada kelas ini ada golongan atau suku, yaotu suku
primata. Dalam suku ini semua kera mulai dari yang hingga akhirnya
dikelaskan menjadi satu dengan manusia. Hasil penelitian para ahli biologi
menunjukkan persamaan ciri-ciri antara kera dan manusia.
Suku
primata dibagi menjadi dua subsuku, yaitu prosimii dan anthropoid. Manusia
masuk dalam subsuku anthropoid. Subsuku anthropoid dibagi lagi
menjadi tiga infrasuku, yaitu ceboid, cercopitheroid , dan hominoid. Hominoid menggolongkan
manusia dan kera-kera besar menjadi satu. Hominoid kemudian dibagi
lagi menjadi lebih khusus dalam dua keluarga yaitu pongidae dan hominidae. Dalam
keluarga hominidaemenusia (homo sapiens ) dikelompokkan dengan
manusia purba sejenis pithecanthropus , homo neanderthal . Adapun
manusia homo sapiens saat ini terdiri dari empat ras.
Evolusi
ciri-ciri biologi:
-
Perubahan dalam proses keturunan
-
proses percabangan makhluk primat
Pleistosen
dibagi menjadi tiga yaitu: Pleistosen muda, pleistosen madya, pleistosen
tua. Mutasi adalah suatu proses yang berasal dari dalam
organisma. Suatu gen yang telah lama diturunkan dari angkatan ke angkatan
bribu-ribu tahun, pada saat gen itu terbentuk karena adanya zyogte yang
baru dapat berubah sedikit sifatnya. Metode yang harus diperhatikan saat
mengklasifikasi suatu ras dapat dilihat dari cirri lahir sampai cirri-ciri
morfologi pada tubuh manusia seperti warna kulit, rambut, dan ukuran tinggi
tubuh, berat badan dan lain-lain. Pada saat sekarang, semakin
berkembangnya suatu pengetahuan mucul pula konsep-konsep baru mengenai
pengklasifikasian ras ini. Munculah teori nilai filogenetik. Klasifikasi filogenetik ini
sebagai pelengkap dari suatu pengindentifikasian suatu ras yang melihat dari
cirri-ciri genotipnya yang melihat asal-usul antar ras serta percabangannya.
BAB 3
Kepribadian
A. Definisi
Kepribadian
Kepribadian
adalah susunan unsu-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku
atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia. Dalam bahas populer istilah
kepribadian juga berarti ciri-ciri watak seseorang yang konsisten.
B . Unsur-unsur
Kepribadian
1. Pengetahuan
Unsur-unsur
yang mengisi akal dan alam jiwa seorang manusia yangsadar, secara nyata
terkandung dalam otaknya. Unsur-unsur pengetahuan di dalam adalah:
persepsi
adalah proses seseorang beberapa hal melalui pancaindranya, tanggapan terhadap
sesuatu yang ditangkapnya;
apersepsi
is Mengenai: hal ini di buat sendiri (penghayatan) tentang segala sesuatu dalam
jiwanya (dirinya) sendiri yg menjadi dasar perbandingan dan landasan untuk
menerima ide baru;
pengamatan
adalah penggambaran yang lebih intensif terfokus (akibat karena pemutusan akal
yang lebih intensif);
konsep
adalah penggambaran abstrak dalam ilmu-ilmu sosial; dan
fantasi
adalah penggambaran baru yang sering juga tidak realistis.
Seluruh
penggambaran, persepsi, apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi merupakan
unsur-unsur pengetahuan manusia yang sadar. Pengetahuan seorang individu
karena berbagai alasan dapat juga terdesak atau dengan sengaja didesak oleh
individu itu, ke dalam bagian dari jiwa manusia yang lebih dalam lagi yaitu
bagian yang dalam disebut dengan alam tidak sadar.
2. Perasaan
Perasaan
adalah suatu keadaan dalam pengertian manusia yang karena pengaruh
pengetahuannya sebagai keadaan yang posotif atau negatif. Suatu perasaan
yang selalu bersifat subjektif karena ada unsur penlaian, biasanya menimbulkan
suatu kehendak dalam kesadaran seorang individu. Suatu kehendak juga bisa
menjadi sangat keras, itu terjadi bila hal yang diinginkan tidak mudah
terpenuhi. Suatu keinginan juga bisa menjadi lebih keras lagi bila apa
yang kita inginkan tidak terpenuhi juga, maka hal tersebut disebut dengan
emosi.
3. Dorongan
naluri
Dorongan
adalah kemauan yang sudah ada naluri pada tiap makhluk manusia. Dorongan
naluri adalah:
dorongan
untuk mempertahankan hidup;
dorongan
seks;
dorongan
untuk upaya mencari makan;
dorongan
untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia;
dorongan
untuk meniru tingkah laku sesamanya;
dorongan
untuk berbakti; dan
dorongan
akan keindahan, dalam arti keindahan bentuk, warna, suara atau gerak.
C. Materi
dari Unsur-unsur Kepribadian
Ahli
etnopsikologi, AFC Wallace pernah membuat sebuah skema tentang seluri materi
yang menjadi objekdan sasaran utama kepribadian manusia secara
sistematis. Kerangka itu memuat tiga hal, yaitu:
Beragam
kebutuhan biologis diri sendiri, beragam kebutuhan dan dorongan psikologis diri
sendiri, dan beragam kebutuhan dan dorongan baik biologis maipun psikologis
sesama manusia selain diri sendiri.
Beragam
hal yang sesuai dengan kesadaran individu akan identitas diri sendiri
(identitas aku) baik kondisi fisik maupun psikologis dan segala hal yang
berhubungan dengan kesadaran manusia.
Berbagai
macam cara untuk memenuhi, memperkuat, berhubungan, atau mempergunakan beragam
kebutuhan.
D.
Macam-macam Kepribadian
1. Macam-macam
kepribadian individu
Kepribadian
tiap individu sangat unik, hal ini disebabkan karena keragaman struktur
kepribadian pada setiap manusia. Satu macam materi yang menyebabkan satu tingkah
laku berpola adalah suatu kebiasaan ( kebiasaan ) dan berbagai macam
materi yang menyebabkan timbulnya kepribadian ( kepribadian ), dan
segala macam tingkah laku berpola dari individu bersangkutan. Pengetahuan,
gagasan, dan konsep yang dianut oleh sebagian besar warga suatu masyarakat
disebut dengan adat istiadat. Semua kompleks tingkah laku umum berwujud
pola-pola yang saling berkaiatan disebut dengan sistem sosial ( sistem
sosial ).
Ilmu
antrolpologi lebih memperdalam dan memahani tentang adat istiadat dan sistem
sosial dar suatu masyarakat. khususnya, ilmu antorpologi juga merupakan
kepribadian yang ada pada sebagian besar masyarakat, yang disebut kepribadian
umumatau watak umum ( kepribadian modal ).
2. Kepribadian
umum
Kepribadian
dasar atau "struktur kepribadian dasar" berarti semua unsur
kepribadian yang dimliki oleh oleh sebagian besar dari masyarakat masyarakat
itu. Kepribadian dasar itu ada karena semua individu warga dari suatu
masyarakat itu mengalami pengaruh lingkungan kebudayaan yang sama selama masa
tumbuhnya. Metode yang digunakan adalah dengan cara mengumpulkan suatu
sampel dari individu-ndividu warga masyarakat yang menjadi objek
penelitian. Hasil dari penelitian tersebut tentulah suatu daftar ciri-ciri
watak yang secara statistik ada pada suatu persentase yang besar dari
individu-individu dalam sampel tersebut.
Pembentukkan
watak dalam jiwa individu banyak ditinjau oleh pengalamannya ketka anak-anak
itu diasuh orang-orang dalam lingkungannya yang biasa mengerumunnya pada waktu
itu. Watak juga ditentukan oleh bagaiman cara dia berperilaku setiap
hari. Oleh karen aitu dalam setiap kebudayaan cara pengasuhan anak pada
adat dan norma-norma tertentu.
3. Kepribadian
Barat dan kepribadian Timur
Hsu
(dala Koentjaraningrat 2009: 107) seorang manusia Barat akan gigih mencari
suatu tujuan hidup lain yang berarti. Ia secara gigih lautan dan
benua-benua, ia mengorbankan diri untuk perikemanusiaan (sikap FloranceNight-ingale ). Kegigihan
hidup untuk mencari lingkungan karib sudah menjadi sikap hidup bagi manusia
Barat, yang dibawanya kemana-mana. Itulah rahasia yang telah dicapai oleh
manusia Barat dengan segala hal yang mengingat. Kalau ia sukses, maka akan
benar-benar sukses. Malah, kalau dia gagal benar-benar sengsara.
Manusia
Timur tidak memiliki sikap hidup gigih seperti manusia Barat, karena salah satu
kebutuhannya yaitu "lingkungan karib" sudah otomatis ada. Ia
tidak perlu mencarinya dengan gigih. Mereka hidup mengambang dengan
selaras, puas, dan bahagia dengan apa yang dimilikinya, nikmati keindahan hidup
sekitarnya. Kikap hidup itu tidak indah, penuh dengan dosa dan
kesengsaraan, maka sikap orang Indonesia adalah untuk tetap mencoba dan melihat
unsur-unsur keindahan dalam kesengsaraan itu.
BAB 4
Masyarakat
A. Kehidupan
Berkelompok dan Definisi Masyarakat
1. Kehidupan
berkelompok dalam alam binatang
Ciri
khas kehidupan berkelompok binatang:
pembagian
kerja yang tetap antara berbagai macam subkesatuan atau golongan dalam kelompok
untuk melaksanakan berbagai macam fungsi hidup;
ketergantungan
invidu terhadap individu lain dalam kelompok karena akibat dari pembagian kerja
tadi;
kerja
sama antarindividu yang disebabkan karena sifat ketergantungan tadi;
komunikasi
antar ndividu yang diperlukan guna melaksanakan kerja sama tadi; dan
deskrminasi
yang diadakan antara individu-individu warga kelompok dan individu-individu
dari luarnya.
H.
Spencer (dalam Koentjaraningrat 2009: 109) asas egoisme atau asas mendahulukan
kepentingan diri sendiri di atas kepentingan yang lain, mutlak perlu bagi
jenis-jens makhluk untuk dapat bertahan dalam alam yang kejam. Sikap
egoisukuran " survival of the fittest ".
2. Kehidupan
berkelompok makhluk manusia
Manusia
adalah jenis makhluk yang hidup berkelompok. Kelakuan bianatang dan
kelakuan manusia yang prosesnya telah terbentuk dalam gennya dan merupakan susu
sendiri tanpa belajar, seperti refleks, kelakuan naluri, dan kelakuan membabi
buta, tetap kita sebut kelakuan ( perilaku ). Memenuhi, perilaku
manusia yang prosesnyatidak terencana dalam gennya, tapi yang harus dijadikan
milik dirinya dengan belajar, kita sebut tindakan atau tingkah laku laku .
Pola-pola
tindakan dan perilaku manusia adalah hasil belajar, oleh karena itu pola itu
mudah berubah dengan lebih cepat dari bentuk biologisnya. Tingkah laku dan
hidup manusia beberapa tahun yang lalusangat berbeda dengan
sekarang. Dahulu orang Indonesia masih banyak tinggal di rumah-rumah besar
dengan kelompok kerabatnya yang luas, dan dari musim ke musim menanam padi di
ladang atau sawah sebagai petani.kini langsung dari para petani
sebelumnya tinggal di rumah-rumah gedung di dalam kompleks perumahan jawatan
atau perusahaan swasta, dan tiap hari hidup di kantor, perusahaan atau pabrik
sebagai direktur jenderal, manajer atau insinyur.
Perubahan-perubahan
yang terjadi dalam rentang waktu hidup beberapa generasi manusia tidak sama
cepatnya pada kelompok manusia satu dengan kelompok manusia
lainnya. Proses perubahan yang berbeda-beda penyebab timbulnya ragam
kesatuan hidup manusia yang berada di muka bumi ini.
B. Berbagai
wujud Kelompok Manusia
Beragam
kesatuan hidup manusia dalam suatu kesatuan negara nasional memiliki wujud yang
lain, beragam wujud ini bukan disebabkan karena adanya perbedaan suku, bangsa
karean secara horisontal ada perbedaan lapisan sosial. Suatu negara dengan
beragam suku bangsa, seprti Indonesia tidak memiliki lapisan sosial yang
berlaku untuk seluruh negara. Selain itu, juga ada sistem - sistem
pelapisan sosial yang hanya berlaku untuk setiap suku bangsa dalam
negara. Pelapisan sosial di Bali yang berwujud kasta Brahmana, Satriya,
Waisya, dan Sudra, tidak berlaku dalam adat istiadat Sunda, Aceh, Timor dan
lainnya.
C.
Unsur-unsur Masyarakat
Masyarakat
Kategori
sosial
"Kesatuan
manusia yang terwujudkan karena adanya suatu ciri atau suatu kompleksitas-ciri
obyektif yang dapat dikenakan kepada manusia-manusia
itu". (Koentjaraningrat: 2009: Hal 120). Penilaian secara
objektif ini lah yang membuat orang lain. Maka dari itu berarti kategori
sosial terbentuk karena adanya penilaian dari orang lain mengenai ciri yang
dikenakan manusia.
Golongan
sosial
Pembeda
antara kategori dengan golongan adalah jika golongan sosial ini memang memiliki
kesadaran identitas yang tumbuh dan menjadi bentuk respon atau reaksi terhadap
sesuatu. Dibuat oleh orang yang terkait dan dihadapkan oleh struktur
sosial namun hirarkinya tidak sejelas kategori.
Kelompok
dan perkumpulan
Beragam
kelompok dan perkumpulan
Ikhtisar
mengenai beragam wujud kesatuan manusia
Interaksi
antar individu dalam masyarakat
Menurut
Tonnies yang membedakan dua masyarakat yaitu Gemeinschaft dan Gesellschaf. Tabel
perbedaan antara kelompok dengan perkumpulan (Koentjaraningrat: 2009: Hal 128):
Kelompok
|
Perkumpulan
|
Grup
Utama
|
Asosiasi
|
Gemeinschaft
|
Gesellschaft
|
Solidarite
mechanique
|
Solidariteorganique
|
Hubungan keluarga
|
Hubungan kontraktual
|
Dasar
organisasi adat
|
Dasar
organisasi buatan
|
Pimpinan
berdasarkan kewibawaan dan karisma
|
Pimpinan
berdasarkan wewenang dan hukum
|
Hubungan
berazas perorangan
|
Hubungan
anonim & berazasguna
|
D. Pranata
Sosial
Pranata
sosial di dalam masyarakat dikalsifkasikan dalam beberapa poin, yaitu:
pranata; pranata dan lembaga; macam-macam pranata; dan pranata,
jabatan, dan peran sosial.
E. Integrasi
Masyarakat
Analisis
masyarakat, seorang peneliti memerinci kehidupan masyarakat itu ke dalam
unsur-unsurnya yaitu pranata, kedudukan sosial dan peran sosial. Fungsi
dari struktur sosial adalah sebagai pengendali dalam masyarakat yang memiliki
batasan-batasan tertentu di dalam bermasyarakat.
BAB 5
Kebudayaan
A. Definisi
Menurut Ilmu Antropologi
Menurut
ilmu antropologi kebudayaan adalah keseluruhan sistem ide, tindakan dan hasil
karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar.
Definisi
yang menganggapnya merupakan kegiatan yang harus dibiasakan oleh manusia dengan
belajar ( dipelajari perilaku), juga diajukan oleh beberapa ahli
antropologi seperti C. Wissler, C. Kluckchohn, A. Davis atau A. Hoebel.
1. Kebudayaan
( Kebudayaan) dan Peradaban
Kata
"kebudayaan" berasal dari kata sanskerta buddhayah, yaitu
bentuk jamak dari buddhi yang berarti "budi" atau
"akal". Dengan demikian budaya dapat diartikan: "hal-hal
yang berhubungan dengan akal"
Kata budaya
adalah kata yang sama dengan budaya . Berasal dari kata
Latin colere yang berarti mengolah, mengerjakan, mengolah tanah atau
bertani. Dari arti ini berkembang arti budaya sebagai segala
daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan perubahan
alam. Di samping itu istilah kebudayaan ada pula istilah
peradaban. Hal yang terakhir adalah sama dengan istilah inggris peradaban.
2. Sifat
superorganik dari kebudayaan
Dari
dua acara evolusi kebudayaan, yaitu revolusi pertanian dan revolusi udara,
proses kecepatan tampilan membumbung tinggi dengan suatu kecepatan yang tidak
dapat menampung dirinya sendiri, dalam waktu hanya 200 tahun saja, melalui
peristiwa yang disebut revolusi industri. Proses perkembangan kebudayaan
yang seolah-olah terbebas dari evolusi organik, merupakan proses yang oleh ahli
antropologi AL Kroeber disebut proses pembangunan superorganic dari
kebudayaan.
B. Tiga
Wujud Kebudayaan
Gagasan
dari ide-ide, ide, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya
Menjadi
suatu kegiatan dan tindakan yang berpola dari manusia dalam masyarakat
Kebudayaan
sbagai benda hasil karya manusia.
C. Adat-istiadat,
norma, dan hukum
Norma
yang aturan-aturan untuk bertindak khusus, sedangkan perumusannya perlukannya
amat terperinci, jelas, tegas dan tidak meragukan. Norma-norma yang khusus
itu bisa digolongkan menurut pranata yang ada di masyarakat. Dalam tiap
pranata itu ada macam-macam kedudukan. Dalam setiap ada seorang individu
yang bertindak memetaskan peran sosialnya terhadap tindakan-tindakan lain
individu warga masyarakat dalam interaksi sosial.
Beberapa
individu saja yang sering ditanyai tentang seluk beluk sistem norma dalam suatu
pranata atau beberapa pranata yang berhubungan satu sama
lain. Individu-individu ahli mengenai norma-norma semacam itu dalam
masyarakatnya disebut "ahli adat". Seorang ahli sosiologi WG
Sumner, norma golongan pertama disebut mores, dan norma golongan
kedua folkways . Istilah mores menurut konsepsi sumner
"adat-istiadat dalam arti khusus", sedangkan falkway bisa
kita sebut "tata cara".
Perbedaan
antara adat dan hukum adat, atau mengenai ciri-ciri dasar dari hukum dan hukum
ada, memang sudah sejak lama menjadi buah para ahli ahli
antropologi. Mereka bisa kita bagi dalam dua golongan. Golongan
pertama tidak ada aktivitas hukum dalam masyarakat yang tidak
bernegara. Anggapan ini terjadi karena para ahli menyempitkan definisi
mereka tentang hukum hanya pada ativitas-aktivitas hukum dalam masyarakat yang
bernegara.
Golongan
kedua tidak ada definisi definisinya tentang hukum, hanya untuk hukum dalam
masyarakat bernegara dengan suatu sistem alat-alat kekuatan saja. B.
Malinowski berpendapat ada sesuatu yang universal antara "hukum"
dalam masyarakat bernegara dan masyarakat bterbelakang.
D. Unsur-unsur
Kebudayaan
Ada
tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia., Antara
lain adalah:
Bahasa
Sistem
pengetahuan
Organisasi
sosial
Sistem
peralatan hidup dan teknologi
Sistem
mata pencaharian hidup
Sistem
keagamaan
Kesenian
E. Integrasi
Kebudayaan
1. Metode
holistik
Para
ahli antopologi biasanya memakai istilah "holistik" ( bolistic) untuk
melihat metode yang merupakan suatu kesatuan yang merupakan kesatuan kesatuan.
2. Pikiran
kolektif
Durkheim
berpendapat bahwa sebuah gagasan yang sudah dimiliki oleh sebagian besar
masyarakat bukan lagi satu kesatuan lain yang sejenis menjadi suatu kompleks
gagasan-gagasan, sehingga ia selalu mempergunakan istilah
respresentations kolektif dalam bentuk jamak.
3. Fungsi
unsur-unsur kebudayaan
ME
Spiro, pernah mendapat dalam karangan ilmiah ada tiga cara pemakain kata
"fungsi" itu, ternyata:
Menerangkan
"fungsi" itu sebagai hubungan antara suatu hal dengan suatu tujuan
tertentu.
Menerangkan
antara satu hal dengan hal yang lain
Menerangkan
hubungan yang terjadi antara satu hal dengan hal-hal lain dalam suatu sistem
yang terpadu.
4. Fokus
kebudayaan
Banyak
yang tidak memiliki budaya atau beberapa pranata tertentu yang merupakan suatu
unsure pusat dalam kebudayaan, sehingga digemari oleh sebagian besar dari
masyarakat. Dengan demikian banyak kegiatan atau pranata lain dalam
kehidupan masyarakat.
Suatu
kompleks tidak yakin-unsur kebudayaan yang tampak-olah provisi masyarakat yang
bersangkutan, oleh ahli antropologi Amerika R. Linton, disebut kepentingan
budaya, atau terkadang-kadang juga kepentingan sosial. Penulis
gol untuk menggunakan istilah fokus kebudayaan, suatu istilah yang
pertama-tama digunakan oleh MJ Herskovits.
5. Etos
kebudayaan
Suatu
budaya sering memancarkan keluar suatu watak khas tertentu yang
tampak. Watak khas itu dalam ilmu antropologi disebut etos, sering
terlihat pada gaya tingkah laku warga masyarakatnya, kegemaran-kegemaran
mereka, dan berbagai benda hasil karya mereka.
Dalam
ilmu antropologi, penelitian-penelitian mengenai watak budaya seperti itu sudah
lama ada, mula-mula hanya oleh seorang sarjana antropologiwanita bangsa
Amerika, Ruth Benedict.
6. Kepribadian
umum
Metode
lain yang pernah dikembangkan oleh para ahli antropologi untuk melukiskan suatu
budaya secara holistik terintegrasi adalah dengan memusatkan perhatian terhadap
"kepribadian umum" yang dominan dalam lingkungan itu.
BAB 6
Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan
A. Konsepsi-konsepsi
Khusus tentang Pergeseran Masyarakat dan Kebudayaan
Diantara
konsep-konsep yang penting ada mengenai proses belajar budaya oleh warga
masyarakat yang bersangkutan, yaitu internalisasi ( internalisasi) ,
sosialisasi (sosialisasi), dan enkulturasi (enkulturasi).
B. Proses
Belajar Kebudayaan Sendiri
1. Proses
Internalisasi
Proses
internalisasi adlah proses panjang sejak seorang individu terikat sampai ia
menghambat. Individu belajar menenamkan dalam kepribadiannya segala
perasaan, hasrat, napsu, dan emosi yang diperlukan sepanjang hidup.
2. Proses
Sosialisasi
Proses
sosialisasi terkait dengan proses belajar budaya dalam hubungan dengan sistem
sosial. Dalam prose situ seseorang dari masa anak-anak sampai masa tuanya
belajar pola-pola tindakan dalam hubungan dengan segala macam individu yang
sangat beraneka macam sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.
3. Proses
Enkulturasi
Proses
Enkulturasi adalah proses seorang individu dan menyesuaikan alam pikiran serta
sikapnya dengan adat, sistem norma, dan peraturan yang hidup dalam
kebudayaanbya.
C. Proses
Evolusi Sosial
1. Proses
mikroskopik dan makroskopis dalam evolusi sosial
Proses
evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisis oleh seorang
peneliti dari jarak jauh ( mikroskopik), atau dapat juga dilihat dari
sekedar dengan perubahan yang tampak besar saja (makroskopik). Proses
evolusi sosial-budaya yang dianalisis secara terbuka akan membuka mata para
peneliti untuk berbagai macam proses perubahan yang terjadi dalam dinamika
kehidupan sehari-hari setiap masyarakat di dunia.
2. proses-proses
berulang dalam evolusi sosial budaya
Tindakan
individu warga yang menyimpang dari adat-istiadat umum seperti terurai
sebelumnya, pada suatu saat dapat terjadi terjadinya dan berulang kali ( berulang) dalam
kehidupan sehari-hari di setiap masyarakat diseluruh dunia. Sikap individu
yang hidup dalam banyak masyarakat adalah kebutuhan pribadi dengan sendirinya
maka sedapat mungkin akan mencoba menghindari adat atau aturan bila tidak
sesuai dengan keperluan pribadinya.
Justru
keadaan -keadaan yang menyimpang dari adat ini sangatlah penting, karena
penyimpangannya adalah pangkal dari proses-proses perubahan kebudayaan
masyarakat pada umumnya. Sudah tentu masyarakat pada umumnya tidak boleh
saja penyimpangan-penyimpangan dari para warganya itu, dan tentu saja dalam
tiap masyarakat ada alat-alat pengendalian masyarakat yang siap untuk
mengurangi penyimpangan tadi.
Kalau
kepurusan hokum adat terakhir ini dianggap sebagai keputusan yang memuaskan dan
tidak ada lagi, maka keputusan itu akan menjadi suatu adat yang baru untuk masa
depan, sampai pada suatu saat di hari nanti terjadi penyimpangan baru, baru,
dan keputusan baru, yang akan melahirkan adat baru pula.
3. Proses
penerjemahan dalam perkembangan kebudayaan
Difusi:
Penyebaran budaya
Akulturasi:
Pencampuran budaya
Asimilasi:
Proses yang timbul bila ada latar belakang masyarakat yang berbeda-beda, saling
terkait dalam waktu yang lama dan intensif, unsur-unsur budaya campuran.
Inofasi:
Suatu proses damai dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, teknologi dan
lain-lain hal ini yang disebabkan adanya perkembangan kebudayaan.
Penemuan:
Penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru., Baik suatu alat baru, sebuah
ide baru yang diciptakan oleh seorang individu, atau suatu rangkaian dari
beberapa individu dalam masyarakat yang bersangkutan.
BAB 7
Aneka Ragam Kebudayaan dan
Masyarakat
A. Konsep
Bangsa Bangsa
1. Suku
bangsa
Istilah
etnografi untuk suatu kebudayaan dengan corak khas adalah suku
bangsa. Konsep yang tercakup dalam istilah suku bangsa adalah suatu
golongan manusia yang terkat oleh kesadaran dan identitas akan terjadi lagi
kebudayaan, sedangkan kesadaran dan identitas sering dikuatkan oleh kesatuan
bahasa juga.
Deskripsi
mengenai budaya suatu suku bangsa merupakan isi dari karangan
etnografi. Namun, karena ada suku bangsa yang besar sekali dari pada
berjuta-juta penduduk (seperti suku bangsa sunda), maka ahli antropologi yang
merupakan sebuah karangan etnografi sudah pasti tidak dapat seluruhnya dari
suku bangsa besar itu dalam deskripsinya. Ia hanya melukiskan sebagian
dari kebudayaan suku bangsa itu.
2. Beragam
kebudayaan suku bangsa
Kesatuan
masyarakat suku bangsa berdasarkan kriterua mata cari dan sistem ekonomi:
masyarakat pemburu
dan peramu (kelompok perburuan dan pengumpulan );
masyarakat
peternak ( masyarakat pastoral );
masyarakat
peladang ( masyarakat petani berpindah );
masyarakat
nelayan ( komunitas nelayan );
'masyarakat
Petani Pedesaan ( masyarakat petani ); dan
'masyarakat
Perkotaan Kompleks ( masyarakat perkotaan yang kompleks ).
B. Konsep
Daerah Kebudayaan
Suatu
daerah kebudayaan ( budaya daerah ) merupakan suatu penggabungan atau
penggolongan dari suku-suku bangsa yang beragam budayanya, namun memiliki
beberapa unsur dan ciri mencolok yang serupa.
C. Daerah-daerah
Kebudayaan di Amerika Utara
Kesembilan
daerah kebudayaan di Amerika Utara menurut klasidikasi Clark Wissler adalah:
Daerah
kebudayaan Eskimo (Kanada: Bafinland dan Greenland). Suku bangsa: Eskimo
Nunivakniut, Eskimo Eglulik, dan Eskimo Angmasalik
Daerah
kebudayaan Yukon Mackenzie (Kanada). Suku bangsa: Tanana, Kaska, Chipwayan
Daerah
kebudayaan pantai barat laut. Suku bangsa: Tlingit, Haida, dan Kwakiutl
Daerah
kebudayaan dataran tinggi. Suku bangsa: Kutenai, Kiamat, Yurok
Daerahultur
Plains. Suku bangsa: Crow, Omaha, Comanche
Daerah
kebudayaan hutan timur. Suku bangsa: Winnebago, Huron, dan Iroquois.
Daerah
budaya dataran California. Suku bangsa: Miwok, Washo, Ute
Daerah
kebudayaan barat daya. Suku bangsa: Apache, Navaho, Zuni Pueblo, Hopi
Pueblo, dan Santa Clara Pueblo.
Daerah
budaya tenggara. Suku bangsa: Cheroke, Seminole, dan Choctow
Daerah
Budaya Meksiko
D. Daerah-daerah
Kebudayaan di Amerika Latin
1. Sistem
penggolongan daerah-daerah kebudayaan di Amerika Latin
Empat
tipe kebudayaan oleh J. M Cooper:
mengelilingi
budaya karibia;
peradaban
andean;
budaya
hutan tropis; dan
budaya
marjinal
JH
Steward dan LC Faron merevisi tipe kebudayaan JM Cooper dalam bukunya yang
berjudul Orang Asli Amerika Selatan menjadi lima tipe:
budaya
dengan kepemimpinan teokratis dan militeristik;
budaya
andes;
budaya
andes selatan;
budaya
hutan tropis; dan
budaya
nomadichunters dan mengumpulkan.
2. Daerah-daerah
kebudayaan di Amerika Latin
Daerah
Budaya Cacique (Venezuela dan Columbia)
Daerah
kebudayaan Andes. Suku bangsa: Campa dan Inca
Daerah
kebudayaan Andes Selatan (Chili dan Argentina). Suku bangsa: Atacama,
Diaguita, dan Araucania
Daerah
kebudayaan rimba tropis (Brasil). Suku bangsa: Jivaro, Tupinamba, dan
Mundurucu
Daerah
kebudayaan dan meramu (Chili Selatan, Argentina). Suku bangsa: Chono, Ona,
Yahgan, Guaycuru, Guana, dan Mbaya
E. Sub-sub
Kawasan Geografi di Oseania
Kebudayaan-kebudayaan
dari penduduk kepulauan d Lautan Teduh secara keseluruhan belum pernah dibagi
ke dalam budaya oleh para ahli antropologi. Kebudayaan-kebudayaan yang ada
di kawasan ini adalah kebudayaan penduduk asli Australia, kebudayaan penduduk
asli Irian dan Melanesia, kebudayaan penduduk Mikronesia, dan kebudayaan
penduduk Polinesia.
F. Daerah-daerah
Kebudayaan di Afrika
Ragam
kebudayaan suku bangsa di Afrika diklasifikasikan ke dalam delapan belas bidang
kebudayaan oleh ahli antropologi:
Daerah
kebudayaan Afrika Utara
Daerah
kebudayaan Hilir Nil
Daerahudaya
Sahara
Daerah
kebudayaan Sudan Barat
Daerah
di Sudan Timur
Daerah
ritual Hulu Tengah Nil
Daerah
keagamaan Afrika Tengah
Daerah
ritual Hulu Selatan Nil
Daerah
kebudayaan Tanduk Afrika
Daerah
kebudayaan Pantai Guinea
Daerah
kebudayaan Bantu Khatulistwa
Daerah
kebudayaan Bantu Danau-danau
Daerah
kebudayaan Bantu Timur
Daerah
kebudayaan Bantu Tengah
Daerah
kebudayaan Bantu Barat Daya
Daerah
kebudayaan Bantu Tenggara
Daerah
kebudayaan Choisan
Daerahisir
Madagaskar
G. Daerah-daerah
Kebudayaan di Asia
AL
Kroeber membagi Benua Asia ke dalam daerah-daerah kebudayaan:
Daerah
kebudayaan Asia Tenggara
Daerah
kebudayaan Asia Selatan
Daerah
kebudayaan Asia Barat Daya
Daerah
romawi
Daerah
kebudayaan Stepa Asia Tengah
Daerah
kebudayaan Siberia
Daerah
kebudayaan Asia Timur Laut
H. Suku-suku
Bangsa di indonesia
Klasifikasi
dari beragam suku bangsa di wilayah indonesia basanya masih berdasar sistem
lingkaran-lingkaran hukum adat yang mula-mula disusun oleh Van
Vollenhoven. Indonesia dibagi ke dalam 19 wilayah kebudayaan:
Aceh
Gayo-Alas
dan Batak, Nias dan Batu
Minangkabau,
Mentawai
Sumatera
Selatan, Enggano
Melayu
Bangka
dan Belitong
Kalimantan
Sangr
Talaud
Gorontalo
Toraja
Sulawesi
Selatan
Ternate
Ambon
Maluku, Kepulauan Barat Daya
Irian
Timor
Bali
dan Lombok
Jawa
Tengah dan Timur
Surakarta
dan Yogyakarta
Jawa
Barat
I. Ras,
Bahasa, dan Kebudayaan
Koentjaraningrat
(2009: 248) menyatakan ejaan manusia yang memiliki ciri khas ras tertentu yang
sama, belum tentu juga memiliki bahasa induk yang termasuk satu bahasa, atau
memiliki satu kebudayaan yang tergolong satu daerah kebudayaan.
BAB 8
Etnografi
A. Kesatuan
Sosial dalam Etnografi
Jenis
karangan penting yang terdiri dari bahan bakar dan analisis atropologi adalah
karangan etnografi. Karangan etnografi adalah suatu deskripsi mengenai
kebudayaan suatu suku bangsa.
Ahli
antropologi Amerika, R. Naroll, pernah menyusun suatu daftar prinsip-prinsp
yang biasa digunakan oleh ahli antropologi untuk menentukan batas-batas dari
masyarakat, bagian suku bangsa yang menjadi pokok dan lokasi yang nyata dari
deskripsi etnografi. Ada beberapa modifikasi oleh JA Clifton dalam buku
pelajarannya Pengantar Antropologi Budaya (1968: 15), maka daftar ini
menjadi separti berikut:
kesatuan
masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih;
kesatuan
masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang satu kesatuan atau satu logat
bahasa;
kesatuan
masyarakat yang dibatasi oleh garis batas suatu daerah;
kesatuan
masyarakat yang batasnya ditentukan oleh rasa identitas penduduknya sendiri;
kesatuan
masyarakat yang ditentukan oleh suatu wilayah geografi yang, merupakan kesatuan
daerah fisik;
kesatuan
masyarakat yang ditentuakan oleh kesatuan ekologi;
kesatuan
masyarakat dengan penduduk yang mengalaminya satu pengalaman sejarah yang sama;
kesatuan
masyarakat dengan penduduk yang frekuensi interaksinya satu dengan lain
merata; dan
kesatuan
masyarakat dengan susunan sosila yang seragam.
B. Kerangka
Etnografi
Bahan
yang terkait dengan suatu kesatuan dari suatu wilayah geografi ekologi atau di
suatu wilayah administratif yang menjadi pokok deskripsi sebuah buku etnografi,
biasnya dibagi ke dalam bab-bab tentang unsur-unsur budaya menurut suatu tata
urut yang sudah baku. Susunan tata urut itu kita sebut saja
etnografi. Unsur kebudayaan universal terbagi dalam lima bab, yaitu: (1)
bahasa; (2) sistem teknologi; (3) sistem ekonomi; (4) organisasi
sosial; (5) sistem pengetahuan; (6) kesesnan; dan (7) sistem
religi.
Setiap
bab akan terdiri dari bagian-bagian khusus yang akan duraikan dengan lebh dalam
sub-subbab, yaitu:
Lokasi,
Lingkungan Alam, dan Demografi
Asal
Mula dan Sejarah Suku Bangsa
Bahasa
Sistem
Teknologi
Alat-alat
produksi, alat membuat api, senjata, wadah, makanan, pakaian, tempar berlndung
dan perumahan, alat-alat transportasi.
Sistem
Mata Pencarian
Sistem
mata pencarian tradisional, memburu dan meramu, beternak, bercocok tanam di
ladang, panen ikan, dan bercocok tanam menetap dengan irigasi.
Organisasi
Sosial
Unsur-unsur
khusus dalam organisasi sosial, sistem kekerabatan.
Sistem
Pengetahuan
Perhatian
ilmu antropologi terhadap pengetahuna, sistem pengetahuan
Sistem
Religi
Perhatian
ilmu antropologi terhadap agama, unsur-unsur khusus dalam sistem relg
No comments:
Post a Comment